Finnan Allah Ta'ala : Surat Adz-Dzaariyaat ayat 21
Artinya: “Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
Kita sama mengetahui bahwa manusia itu ada mempunyai tubuh kasar dan mempunyai tubuh halus. Yang dinamakan tubuh kasar itu adalah yang berbentuk badan; kepala, tangan dan kaki. Dan badan kasar ini terdiri dari dash,daging, kulit dan tulang. Akan tetapi jika manusia cuma mempunyai badan kasar dan badan halus (ruh) saja tanpa akal, maks manusia itu menjadi orang gila namanya. Karena orang gila itu sudah hilang akalnya.' Bukankah demikian ?
Sesungguhnya yang menjadi tenaga atau dorongan dalam diri manusia, bukan hanya akal saja. Sesungguhnya manusia diperlengkapi oleh Tuhan de - ngan berbagai tenaga selain dari pada ruh atau nyawa. Perinciannya adalah sebagai berikut :
1. Jasmani.
2. Ruh.
3. Rawan.
4. Akal.
5. Hawa.
6. Nafsu.
7. Dunia.
8. Malaikat..
9. Syetan.
Marilah di bawah ini kits cobs membahas sato persatu apa guna dan manfaatnya dan apa karyanya masing-masing itu.
1. Jasmani adalah tubuh kasar yang menempati ruh, dan gunanya ruh itu adalah enghidupi asmani itu dari ubun-ubun kepala sampai ke ujung kaki.
2. Ruh (nyawa) yang menghidupi sekujur tubuh manusia dan menumbuh-kan tubuh manusia sejak is berada dalam kandungan sampai lahir di dunia dan sampai batas ajalnya.
3. Rawan, adalah pekerjaan menghayal, membayangkan sesuatu baik hal-hal belum datang atau hal-hal yang telah lalu. Misalnya seorang pengarang, dia dapat menghayalkan sesuatu sehingga menjadi bush karangan, demikianjuga pelukis, demikian pula orang sedang dimabuk cinta tergambar dan terbayang hal-hal yang mengasyikkan padahat belum dialaminya. Hayal atau rawan ini tidak terdapat pads binatang. Semua orang ada "rawan"nya. Cuma ada kuat ada yang lemah. Jadi rawan itu bertempat dalam otak manusia. Oleh karena itulah manusia sifatnya membangun. Karena dia mempunyai khayal yang diterbitkan oleh rawan. Sekecd-kecilnya adalah membangun rumah tangga.
4. Akal; adalah suatu nikl iat pemberian Tuhan yang mahal harganya. Manusia diwajibkan beragama karena akalnya. Akal inilah sebagai alai penerangan bagi manusia. Maka dengan akal inilah dapat memilih mana jalan yang baik dan mana jalan yang buruk. Dan dengan akal itu manusia bisa menimbang dan memberi putusan, bersalahkah dia atau tidak. Maka dalam agama Islam, dilarang orang minum minuman keras, karena minuman itu akan merusak akalnya, meskipun cuma sebentar saja.
5. Hawa, adalah perasaan. Tiap-tiap manusia mempunyai perasaan. Rasa senang, rasa susah, rasa pugs, rasa tertekan, rasa cinta, rasa benci, rasa mulia, rasa hina clan sebagainya. Jadi orang yang tidak mempunyai perasaan samalah orang itu seperti orang yang suclah coati jiwanya.
6. Nafsu, adalah keinginan. Ingin senang, ingin kaya, ingin pangkat, ingin mulia, ingin kemasyhuran, ingin nama baik. Pendeknya 1001 macam keinginan, akan tetapi haws dengan nafsu adalah bergandengan.
Jika orang sedang mendapat rasa sakit, tentu ingin sembuh. Jika sedang merasai susah tentui ingin senang. Jika sedang mempunyai rasa cinta, tentu ingin bertemu kepada yang dicintainya. Jika sedang merasa marsh, ingin mengomel atau ingin memukul begitulah seterusnya.
7. Dunia, adalah hobby atau kesenangan. Tiap-tiap manusia mempunyai hobby, tetapi hobby orang tidak serupa dan kadang berobah. Ada orang yang hobbynya memelihara burung, ada yang senang mengumpulkan perangko bekas. Ada yang senang main judi, ada yang senang mengadu ayam jago dan bermacam-macam coraknya. Itulah dunianya manusia.
Akan tetapi hobby yang tidak terlarang dalam agama adalah halal. Misalnya hobby mencari harts dengan jalan halal. Dengan berniaga, berusaha, bertani dan sebagainya. Dan ada hobby yang terlarang oleh agama. Umpamanya, hobby main judi, hobby mencuri, hobby menipu dan sebagainya.
8. Bahwa Malaikat itu jauh daripadanya, padahal hakikatnya tidak demikian Dia (Malaikat) itu adalah dekat, sebagaimana firman Allah :
"Sesungguhnya atas kamu ada malaikat penjaga, malaikat itu mulia menulis aural kamu." (QS. Al-Infithar: 10-12)
Kemudian selain dari pada jadi penjaga malaikat itu dikala kita tidur, jangan sampai kemasukan semut lobang hidung kita, atau mulut kita sedang terbuka. Karena tidak semua orang yang sedang tidur tertutup, jugs malaikat itu dapat kita mintakan bantuannya.
Cobalah ketika pembaca mau tidur, ucapkanlah, demikia:"Hai malaikatku, bangunkanl aku jam sekian untuk bangun sholat tahajjud atau sholat subuh." Insya Allah pada waktunya sebagaimana yang saudara mints atau pesankan tiba-tiba mats saudara melek terbuka sendiri pada waktu itu.
Hai yang demikian ini kami telah kerjakan dan membuktikan. Bolehlah saudara cobs asal niat yang baik ! Syetan. Sesungguhnya syetan ini bukan jauh tempatnya. Dia bukan bertempat di kuburan atau di hutan lebat. Dia bertempat di dada manusia.
Cobalah perhatikan firman Tuhan di dalam surat An-Nas
"Yang membuat gangguan di dada manusia, dari pada bangsa jin dan manusia. (QS. An Naas : 5-6)
Maka jelas syetan itu tempatnya di dada manusia. Cobs perhatikan ketika kita sedang sembahyang, macam perasaan kita digoda supaya ingat ini dan itu. Padahal sebelum kita takbiratul ihram tidak ingat spa-spa. Itulah salah satu hasil pekerjaan syetan.
Tentu pembaca akan bertanya :"Apakah manfaatnya syetan itu pada diri manusia? Sedang nyata-nyata-nya mengganggu kekhusyu'an dalam sembahyang?"
Tiap-tiap sesuatu yang Tuhan ciptakan pasti ada gunanya. Contohnya seperti api misalnya. Api ini sangat besar manfa'atnya bagi manusia bukan'? Kita tidak akan hidup jika tanpa api. Justeru api itupun tidak sedikit membuat celaka kepada manusia. Maka jika manusia tidak ber-hati-hati memakai api, niscaya timbal kebakaran yang akan menjadi bahaya bagi manusia itu sendiri.
Demikian pula syetan pada diri manusia. Syetan itu asalnya jin, maka jin itu Tuhan jadikan daripada api. Dan adanya syetan dalam diri manusia adalah untuk menerbitkan amarah atau ghodhob, sebagaimana Nabi mengatakan "Amarah itu daripada Syetan."
Jadi tegasnya Tuhan Jadikan syetan pada manusia untuk menerbitkan amarah manusia dan kits dapat membayangkan bagaimana jika kiranya manusia tidak mempunyai amarah? Cuma barangkali orang yang ber-robah akalnya (sedang mabuk) yang tidak mempunyai amarah.
Akan tetapi boleh orang amarah kepada yang mempunyai kesalall-an, tetapi jangan sampai merusakkan sesuatu atau merugikan orang lain atau merugikan diri sendiri.
Sumber : Buku Berita Alam Gaib Sebelum dan sesudah hari kemudian (Yst. Musanif Effendie)
