Minggu, 07 Oktober 2012

BERAPA TAHUN UMURNYA DUNIA ?

Diceritakan ketika Nabi Musa menajat kepada Tuhan Robbul-'Alamin di bukit Thursina, maka pads scat itu berkesempatan Nabi Musa a.s. bertanya kepada Allah dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Jawab Allah : Pertama-tama aku jadikan adalah Nur-Muhammad. Kemudian kujadikan Durratul-Baidhoo' dari Nur Muhammad. Dari Durratul-Baidhoo' aku jadikan 70.000 negeri di cakrawala, jika kita pakai istilah sekarang ialah 70.000 planet di cakrawala. Maka satu planet itu luasnya tujuh puluh kali bumi. Tiap-tiap planet itu dijadikan penghuninya 70.000 orang bukan bangsa jin, dan bukan bangsa manusia, dan jugs bukan bangsa malaikat. Kesemuanya dijadikan dengan kalimat "Kun fayalcuun". Mereka beribadat padaku sampai 70.000 tahun.

Kemudian belakangan, mereka jadi berdurhaka kepadaku, lalu aku bina­sakan mereka itu semuanya.

Kemudian sesudah itu aku jadikan lagi 80.000 bush negeri (planet) yang besarnya cuma sepuluh kali dari bumi dunia. Semua berada di cakrawala yang bertingkat-tingkat. Di planet itu aku ciptakan sebangsa unggas yang memakan tumbuh-tumbuhan, biji-bijian. Lama-kelamaan unggas-unggas itu pun punah. Kemudian baru aku jadikan 20.000 makhluq sebangsa manusia dari cahaya secara berangsur-angsur lalu punah.

Kemudian  setelah berselang 70.000 tahun sesudah itu, baru aku jadikan Qalam, Lauhil-mahfuzh, 'Arsy dan Kursi dan malaikat. Maka setelah kira-kira 70.000 tahun lagi barulah aku jadikan syurga dan naraka Kemudian setelah itu baru aku jadikan makhluk manusia yang namanya Adam, bukan bapakmu Adam yang sekarang ini, hai Musa. Aku jadikan dia dari awal Adam sampai keturunannya yang terakhir 10.000 tahun lamanya. Setelah itu aku jadikan pula Adam yang lain dengan keturunannya terakhir dalam mass 10.000 tahun.

Demikian seterusnya Aku jadikan tiap-tiap Adam dan keturunannya dalam mass 10.000 tahun, ganti-berganti, sampai mencapai 10.000 orang Adam. Maka Adam yang sekarang inilah yang kesepuluh ribu kalinya. Demikianlah keterangan yang says kutib, dari kitab "Permulaan dijadikan langit dan bumi" oleh Al-'Allamah Syaikh Nuruddin Ali.

Para pembaca yang budiman.
Jika kita renungkan keterangan di atas itu, jelaslah bagi kita, bahwa umur dunia ini, sudah lama benar, atau sudah tua betul. Coba saja bayangkan, setiap Adam Tuhan ciptakan sampai anak ketu­runannya yang terakhir, adalah memakan waktu sampai 10.000 tahun. Maka berapakah jumlahnya 10.000 x 10.000 tahun ? 10.000 x 10.000 = 100.000.000 tahun.

Jadi jelasnya bumi -kita telah dihuni oleh manusia yang pertama Tuhan ciptakan, sampai Adam yang terakhir dizaman kita ini adalah lama masanya memakan waktu seratus juta tahun. Kalau bare-barn ini ahli purbakala telah menemui tengkorak manusia di Tanah Jawa yang sudah berumur 300.000 tahun, itu belum seberapa jika dibandingkan dengan keterangan dan penda­pat ulama Islam Syekh Nuruddin Ali, bahwa bumf kita ini telah dihuni manu­sia sudah seratus juta tahun lamanya.

Untuk memperkuat keterangan akan sudah tua umurnya dunia, pernah diceritakan oleh Junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w. tentang pengalaman dan penglihatannya dalam perjalanan Isra' dan Mi'rajnya, yaitu nampak ada seorang wanita memanggil-manggil merayu namanya. Wznita itu nampak sudah tua, namun masih nampak cantik rupanya, memakai pakaian yang indah Berta perhiasan yang gemerlapan, emas intan berlian.

Lalu Nabi bertanya kepada Jibril. Siapakah gerangan dia wanita itu ? Jawab Jibril : "Itulah dunia!"

Kita kini sama membuktikan dengan mata bahwa apa yang lihat Nabi itu, adalah betul-betul dunia, semakin tua bertambah cantik, yang dimaksud dengan dunia adalah negeri, atau bumi di mana tempat manusia "bersenla­yam.

Cobalah kita perhatikan kota-kota di Indonesia, yang semakin hari pembangunannya semakin hebat dengan gedung-gedungnya yang menjulang tinggi jalan rayanya. lebar dan lugs, dengan lampu-lampunya yang berwama­warni diwaktu malam. Bukan di Indonesia saja, bahkan seluruh dunia sedang membangun.
Apakah artinya bangun dalam bahasa Arabnya? Bahasa Arabnya adalah "Qiyaamah."

Jadi jelas dunia sekarang sudah rnulai mau kiamat di mana-mana! Sudan clibias, atau sedang dihiasi dunia ini oleh manusia. Inilah menunggu detik6detik sampai saatnya masa terakhir bagi dunia ini. Menandakan za­man akhir bahwa ciri dan alamatnya, adalah Allah tidak akan mengutus se­orang Nabi sesudah Nabi Muhammad s.a.w. Karena pribadi beliau sudah menjadi predikat Nabi Akhir Zaman.

Cobalah pernbaca renungkan !

Sumber : Buku Berita Alam Gaib Sebelum dan sesudah hari kemudian (Yst. Musanif Effendie)

<=======================================>

track web hits

Terimakasih atas kunjungan Anda:

Member Login

Setiap artikel akan dihantar ke email anda secara otomatis! Masukkan email anda::

<=======================================>

<======= Alghazali Collection =======>
<======= Alghazali Collection =======>